Saat ini, salah satu metode pembelajaran yang kerapkali diterapkan adalahreward and punishment atau penghargaan dan hukuman. Meskipun kelihatannya mudah, namun metode ini dinilai sebagai metode pembelajaran yang ketinggalan zaman oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Menurutnya daripada membangun pendidikan dengan reward and punishment, akan lebih baik lagi kalau metode yang digunakan adalah disiplin positif. Kenapa harus menerapkan metode ini? Pasalnya, metode ini akan memacu seseorang yang mengalami kegagalan untuk menjadi lebih baik lagi.
Menurut Anies, seorang guru yang memberikan hukuman dengan menyuruh siswa yang telat datang ke sekolah untuk berdiri sepanjang jam pelajaran tidak akan memberikan efek pembangun yang baik. Malahan hukuman yang diberikan tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan telat datang ke sekolah. Bahkan hukuman ini juga tidak menjamin si murid tidak akan telat lagi di kemudian hari.
Berdasarkan paparan Anies, dihukum berdiri saat datang ke sekolah hanya akan membuat puas gurunya saja. Bukan membuat muridnya belajar bahwa hal tersebut sebaiknya tidak boleh dilakukannya lagi. Sehingga Anies mengajak semua orang tua dan para pendidik untuk tidak melihat seorang anak sebagai kertas kosong.
Perumpamaan bahwa anak sebagai kertas yang kosong itu salah besar. Sebaiknya orang tua dan pendidik menganggap anak sebagai benih atau bji. Tugas kita adalah menumbuhkan bijinya supaya bisa menjadi tanaman yang indah dan luar biasa.
Metode memberikan hukuman kepada siswa memang terkadang harus diberlakukan dalam kondisi tertentu. Akan tetapi, laksanakanlah hukuman tersebut dengan cara yang bijak dan mendidik. Tidak boleh dilakukan dengan sewenang-wenang, apalagi menimbulkan rasa kebencian yang berlebih.
Terkait mengenai reward atau hadiah, hendaklah hadiah tersebut benar-benar diberikan dengan bijak dan adil. Jangan sampai hadiah tersebut malah memberikan kecemburuan atau persaingan yang tidak sehat diantara siswa. Terlebih lagi jika metode ini nantinya malah memicu rasa sombong dan arogan bagi penerima hadiah.
Sumber: idntimes.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar