MODEL - MODEL PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran EXAMPLE NON EXAMPLE
Pengertian
Model Pembelajaran Example Non Example atau
juga biasa di sebut example and non-example merupakan model pembelajaran yang
menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Metode Example non
Example adalah metode yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi
pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis
dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam
contoh-contoh gambar yang disajikan.
Penggunaan media gambar ini disusun dan
dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk
diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar. Penggunaan Model
Pembelajaran Example Non Example ini lebih menekankan pada konteks analisis
siswa. Biasa yang lebih dominan digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga
digunakan di kelas rendah dengan menenkankan aspek psikoligis dan tingkat
perkembangan siswa kelas rendah seperti :
a. kemampuan berbahasa tulis dan lisan,
b. kemampuan analisis ringan, dan
c. kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya
b. kemampuan analisis ringan, dan
c. kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya
Model Pembelajaran Example Non Example
menggunakan gambar dapat melalui OHP, Proyektor, ataupun yang paling sederhana
adalah poster. Gambar yang kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan dari jarak
jauh, sehingga anak yang berada di belakang dapat juga melihat dengan jelas.
2.
MODEL
PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
Salah satu model yang saat ini populer dalam
pembelajaran adalah Model Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah
satu bentuk model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif
merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis
mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh. Model
pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan
gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metoda, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran.
Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dalam menggunakan Power Point atau software yang lain.
3.
Model
Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT,
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan
adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk
mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok
kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat
secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam
hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni
mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah
Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan
akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan
melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran
dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
4. Model
pembelajaran Kepala bernomor struktur
Pengertian
Untuk mengembangkan potensi to live together
salah satunya melalui model pembelajaran kooperatif. Aktivitas pembelajaran
kooperatif menekankan pada kesadaran siswa perlu belajar untuk mengaplikasikan
pengetahuan, konsep, keterampilan kepada siswa yang membutuhkan atau anggota
lain dalam kelompoknya, sehingga belajar kooperatif dapat saling menguntungkan
antara siswa yang berprestasi rendah dan siswa yang berprestasi tinggi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Slavin
(Ibrahim, 2000:16) tentang pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap hasil
belajar pada semua tingkat kelas dan semua bidang studi menunjukkan
bahwa kelas kooperatif menunjukkan hasil belajar akademik yang signifikan lebih
tinggi dibandingkan kelompok kontrol.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu tipe NHT (Numbered Heads Together). Model ini dapat dijadikan alternatif variasi model pembelajaran sebelumnya. Dibentuk kelompok heterogen, setiap kelompok beranggotakan 3-5 siswa, setiap anggota memiliki satu nomor, guru mengajukan pertanyaan untuk didiskusikan bersama dalam kelompok. Guru menunjuk salah satu nomor untuk mewakili kelompoknya. Menurut Muhammad Nur (2005) model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada dasarnya merupakan sebuah variasi diskusi kelompok dengan ciri khasnya adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya tersebut. Sehingga cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa. Cara ini upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual dalam dalam diskusi kelompok.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu tipe NHT (Numbered Heads Together). Model ini dapat dijadikan alternatif variasi model pembelajaran sebelumnya. Dibentuk kelompok heterogen, setiap kelompok beranggotakan 3-5 siswa, setiap anggota memiliki satu nomor, guru mengajukan pertanyaan untuk didiskusikan bersama dalam kelompok. Guru menunjuk salah satu nomor untuk mewakili kelompoknya. Menurut Muhammad Nur (2005) model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada dasarnya merupakan sebuah variasi diskusi kelompok dengan ciri khasnya adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya tersebut. Sehingga cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa. Cara ini upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual dalam dalam diskusi kelompok.
Number Head Together adalah suatu Model
pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari,
mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya
dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006). NHT pertama kali dikenalkan oleh
Spencer Kagan dkk (1993). Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran
kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki
agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara
kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan alternatif dari
sruktur kelas tradisional seperti mangacungkan tangan terlebih dahulu untuk
kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan.
Suasana seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling
berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti
(Tryana, 2008). Menurut Kagan (2007) model pembelajaran NHT ini secara tidak
langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat
serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam
pembelajaran.
Sumber: https://teguhtdodo.wordpress.com/2014/08/02/41-macam-model-metode-pembelajaran-efektif/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar